Minggu, 11 Agustus 2013

Cerpen Untuk Viny karya @cimotsland

ane mau repost cerpen buat viny hasil karyanya @cimotsland bro :D tapi bukan plagiat ya ini :V yang ciptain cerpennya udah ngijinin dan minta bantu buat di repost di blog Juventini JKT48, silahkan di baca :D

“1,2,3,4!!Yoroshikuu, 5,6,7,8!!Cintaiku” nada alarm hape ku berbunyi tepat jam 5 shubuh membangunkan ku dari tidur ku, aku bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat shubuh. Setelah itu aku mandi dan lekas sarapan karena ada jadwal kuliah jam 7 pagi.  Nama ku Hilmi, aku seorang mahasiswa, aku selalu menggerutu setiap kali ada jadwal pagi, “kaya anak sekolahan aja masuk pagi” ucapku dengan malas. Aku berangkat ke kampus dengan sepeda motorku karena jarak tempuh dari rumahku ke kampus cukup jauh, sekitar 25 menit. Di tengah perjalanan aku melihat seorang gadis manis, cantik dan putih memakai seragam sekolah SMA di pinggir jalan, sepertinya sedang menunggu angkot untuk pergi ke sekolahnya. Aku pun dengan malu-malu dan ragu menghampirinya dan berkata………….“Ojek neng??”canda ku dengan malu. Dia pun tersenyum, senyum nya yang ramah membuat jantung ini berdebar kencang. “Ngga ka makasih”jawabnya. “Becanda ko neng,hehe..aku bukan kang ojek ko, aku mau brgkat ke kampus, kamu mau berangkat sekolah yah??”tanyaku. “ooohh, map kak, Iya nih ka, dari tadi belum dapet angkot”jawabnya. “ooohh, ya udah neng sekalian aja kita barengan, lagian kan kita searah, daripada ntar neng telat.”ajakku dengan penuh harapan. “makasih ka, tp ga usah ah takut ngerepotin ka”ujarnya dengan tersipu malu. “udah ga papa ko, ayoo cepat naik ntar kesiangan loh”ucapku. “yaudah deh ka, makasih ya sebelumnya.”ujarnya. “iya sama-sama.”ujarku.Dalam perjalanan, kami pun banyak berbincang banyak. Kami pun sampai di sekolah gadis ini. “Makasih ya kak.”ucapnya sambil tersenyum. “iya sama-sama neng, oh iya aku lupa kita kan belum kenalan, nama aku Hilmi.”ucapku sambil menyodorkan tanganku untuk berkenalan. “emmm, namaku Ratu Vienny kak, panggil aja Viny.”ucapnya sambil bersalaman denganku. “Yaudah kak, aku masuk dulu yah, udah telat nih, makasih yah sekali lagi”ucapnya lagi. “Iya sama-sama neng, sampai bertemu lagi yah.”ucapku sambil tersenyum. Aku pun meneruskan perjalanan menuju kampus, “aahhh sial aku lupa menanyakan nomor hape-nya, bodoh bgt sih aku.”ucapku dalam hati. Sesampainya di kampus, aku pun masih terbayang wajahnya yang manis dengan senyumannya yang sangat ramah.Keesokan harinya, meskipun tak ada jadwal kuliah pagi aku pun tetap berangkat ke kampus, dengan maksud tertentu pastinya,haha…. yap, aku berharap bisa bertemu lagi dengan Viny di jalan dan bisa berangkat bareng lagi. Tak di sangka harapan ku terkabul, seperti biasa Viny sedang menunggu angkot di pinggir jalan. “Doorrrr, ojek neng?hehe..”candaku. “Ah kak Hilmi ngagettin aja.”ucapnya sambil memanyunkan bibirnya kepadaku. “Bareng lagi yuk??”ajakku. “ga ngerepotin lg nih??”Tanyanya. “nggalah biasa aja, ayo cepet naik.”ucapku. Aku pun berhasil mengantongi no hapenya.Singkat cerita kami pun semakin dekat,dan Viny pun sudah lulus dari SMA dan melanjutkan kuliah di Universitas yang sama dengan ku. Setiap hari aku selalu menjemputnya untuk berangkat bersama, dan di hari libur pun kami sering pergi jalan berdua. Rasa cinta dan sayang pun semakin membesar terhadap Viny, belum ada waktu yg tepat untuk mengungkapkanya kepada Viny. Sampai akhirnya, tibalah kesempatan itu, kami berdua pergi makan bersama di sebuah Café.“Bissmillahirrohmanirrohiim…”ucapku dalam hati. “Vin, aku mau bicara sesuatu sama kamu.”ucapku. “Mau bicara apa kak kaya serius banget??”Tanya Viny yg sepertinya penasaran. “Emmh…emmmhh….kamu ga jadi pacar aku??”ucapku dengan mantap di hadapan Viny sambil memegang tangannya. “Emmhh…aku gak bisa kak.”ucap Viny. “Kenapa Vin??tp ga papa lah, aku gak mau maksa kamu.”ucapku lesu. “Aku ga bisa nolak kamu kak.”ucapnya tersenyum. “Maksudnya??kamu mau jadi pacar aku??”ucapku sambil tersenyum bahagia. Saat itu pun kami menjadi sepasang kekasih.1 tahun, 2 tahun, 3 tahun berlalu, kami pun masih terikat sebagai sepasang kekasih, suka dan duka kami lalui bersama, dan kami pun sudah lulus dari Universitas itu, aku yang lebih dulu pastinya dan aku tetap setia menunggu kelulusan Viny, belahan jiwaku. Pada akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah setelah mendapatkan pekerjaan masing-masing.  6 bulan umur pernikahan kami, Viny pun sedang mengandung anak pertama kami di bulan Ramadhan. Pada sore hari, Viny yg sedang menyiapkan makanan untuk berbuka puasa pergi ke kamar mandi, tiba-tiba Viny pun tergelincir, “gubrrrraaaakkk.” Viny pun terjatuh, aku yang saat itu sedang menonton tv langsung berlari ke arah Viny. Aku pun kaget dengan darah yg mengalir dari pahanya, aku pun membawanya ke rumah sakit.“Sepertinya istri anda mengalami keguguran pak dan harus segera di operasi.”ucap dokter kepadaku. “Keguguran dok??”ucapku kaget dan berkaca-kaca. “Iya pak, kalo tidak segera, akan sangat membahayakan bagi istri bapak dan juga anak bapak.”jelas dokter. Viny pun di operasi, dan sayangnya anak pertama kami tidak berhasil diselamatkan karena umur janinnya yg masih sangat muda. Aku pun sangat terpukul dan mencoba untuk bersabar dan ikhlas.Sementara Viny, dia masih tidak sadarkan diri karena banyak mengeluarkan darah. Tak henti-hentinya aku berdoa supaya Viny cepat sadar. Tak terasa esok hari sudah memasuki hari lebaran, aku pun ingin memberi hadiah kepada Viny pada saat ia sadar nanti, aku pun membelikannya Mukena. Pada malam Takbir, Viny pun tersadar dari tidur panjangnya. “Alhamdulillah, kamu sudah sadar Mah.”ucapku tersenyum. “Anak kita mana Pah??”ucap Viny dengan wajah pucatnya. Aku pun tak sanggup mengatakan yg sebenarnya kepada Viny bahwa anak kami sudah meninggal, terpaksa aku berbohong kepada Viny karena aku tak mau Viny shock dan drop lagi.“Anak kita lagi di ruang bayi Mah, karena butuh perawatan kecil supaya anak kita lebih sehat”.ucapku sambil meneteskan air mata. “Anak kita laki-laki apa perempuan Pah?”ucap Viny lemah. “Anak kita perempuan Mah, mirip banget sama kamu.”ucapku tersenyum. “Ini malam Takbir ya Pah??maafin Mama ya Pah, Mama udah ga kuat lagi, ga bisa merawat anak kita bersama-sama,”ucap Viny tersenyum sambil meneteskan air mata. “Iya Mah, besok kita lebaran, kamu ga boleh ngomong kaya gitu, kamu pasti sembuh dan harus sembuh ya sayang.”ucapku sambil menahan air mata.“Ini aku beliin Mukena buat kamu shalat ied besok, kamu pasti sembuh sayang”ucapku sambil menangis. “Makasih Pah….Pah, boleh gak aku pake Mukena nya sekarang??”pinta Viny. “Iya Mah boleh.”aku pun memakaikannya kpd Viny. “Pah, kamu mau kan peluk aku sambil baca Takbir bersama aku?aku mau meninggal di pelukan kamu Pah.”pinta Viny. Sejenak aku shock mendengar perkataan Viny tadi. Air mata ini sudah tak terbendung lagi, aku pun memeluk Viny sambil membaca Takbir bersama. “Allaahu akbar..Allaahu akbar..Allaahu akbar..Laa ilaa ha illallah huwallaahu akbar..Allaahu akbar wa lillahilham..”kami pun membaca Takbir bersama. Sesaat di pertengahan Takbir kedua, tiba-tiba Viny tak bersuara. “Mah, ayoo Mah kita ucapkan Takbir lagi, Mah….Mah….”ucapku sambil berusaha menyadarkan Viny. “VINNNNYYYYYYYYYYYY…………………….!!”aku pun berteriak, seakan-akan tak percaya bahwa Viny telah meninggalkan ku. “Maafin aku Mah, aku udah bhong tentang anak kita, sebenarnya anak kita sudah meninggalkan kita lebih dulu, semoga kamu bahagia bersama anak kita di alam sana.”ucapku sambil memeluk Viny dan kemudian mengecup kening nya. “Aku sayang kamu Vin….”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar