ane mau repost cerpen buat viny hasil karyanya @cimotsland bro :D tapi bukan plagiat ya ini :V yang ciptain cerpennya udah ngijinin dan minta bantu buat di repost di blog Juventini JKT48, silahkan di baca :D
“1,2,3,4!!Yoroshikuu,
5,6,7,8!!Cintaiku” nada alarm hape ku berbunyi tepat jam 5 shubuh
membangunkan ku dari tidur ku, aku bergegas ke kamar mandi untuk
mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat shubuh. Setelah itu aku
mandi dan lekas sarapan karena ada jadwal kuliah jam 7 pagi. Nama ku
Hilmi, aku seorang mahasiswa, aku selalu menggerutu setiap kali ada
jadwal pagi, “kaya anak sekolahan aja masuk pagi” ucapku dengan malas.
Aku berangkat ke kampus dengan sepeda motorku karena jarak tempuh dari
rumahku ke kampus cukup jauh, sekitar 25 menit. Di tengah perjalanan aku
melihat seorang gadis manis, cantik dan putih memakai seragam sekolah
SMA di pinggir jalan, sepertinya sedang menunggu angkot untuk pergi ke
sekolahnya. Aku pun dengan malu-malu dan ragu menghampirinya dan
berkata………….“Ojek
neng??”canda ku dengan malu. Dia pun tersenyum, senyum nya yang ramah
membuat jantung ini berdebar kencang. “Ngga ka makasih”jawabnya.
“Becanda ko neng,hehe..aku bukan kang ojek ko, aku mau brgkat ke kampus,
kamu mau berangkat sekolah yah??”tanyaku. “ooohh, map kak, Iya nih ka,
dari tadi belum dapet angkot”jawabnya. “ooohh, ya udah neng sekalian aja
kita barengan, lagian kan kita searah, daripada ntar neng telat.”ajakku
dengan penuh harapan. “makasih ka, tp ga usah ah takut ngerepotin
ka”ujarnya dengan tersipu malu. “udah ga papa ko, ayoo cepat naik ntar
kesiangan loh”ucapku. “yaudah deh ka, makasih ya sebelumnya.”ujarnya.
“iya sama-sama.”ujarku.Dalam
perjalanan, kami pun banyak berbincang banyak. Kami pun sampai di
sekolah gadis ini. “Makasih ya kak.”ucapnya sambil tersenyum. “iya
sama-sama neng, oh iya aku lupa kita kan belum kenalan, nama aku
Hilmi.”ucapku sambil menyodorkan tanganku untuk berkenalan. “emmm,
namaku Ratu Vienny kak, panggil aja Viny.”ucapnya sambil bersalaman
denganku. “Yaudah kak, aku masuk dulu yah, udah telat nih, makasih yah
sekali lagi”ucapnya lagi. “Iya sama-sama neng, sampai bertemu lagi
yah.”ucapku sambil tersenyum. Aku pun meneruskan perjalanan menuju
kampus, “aahhh sial aku lupa menanyakan nomor hape-nya, bodoh bgt sih
aku.”ucapku dalam hati. Sesampainya di kampus, aku pun masih terbayang
wajahnya yang manis dengan senyumannya yang sangat ramah.Keesokan
harinya, meskipun tak ada jadwal kuliah pagi aku pun tetap berangkat ke
kampus, dengan maksud tertentu pastinya,haha…. yap, aku berharap bisa
bertemu lagi dengan Viny di jalan dan bisa berangkat bareng lagi. Tak di
sangka harapan ku terkabul, seperti biasa Viny sedang menunggu angkot
di pinggir jalan. “Doorrrr, ojek neng?hehe..”candaku. “Ah kak Hilmi
ngagettin aja.”ucapnya sambil memanyunkan bibirnya kepadaku. “Bareng
lagi yuk??”ajakku. “ga ngerepotin lg nih??”Tanyanya. “nggalah biasa aja,
ayo cepet naik.”ucapku. Aku pun berhasil mengantongi no hapenya.Singkat
cerita kami pun semakin dekat,dan Viny pun sudah lulus dari SMA dan
melanjutkan kuliah di Universitas yang sama dengan ku. Setiap hari aku
selalu menjemputnya untuk berangkat bersama, dan di hari libur pun kami
sering pergi jalan berdua. Rasa cinta dan sayang pun semakin membesar
terhadap Viny, belum ada waktu yg tepat untuk mengungkapkanya kepada
Viny. Sampai akhirnya, tibalah kesempatan itu, kami berdua pergi makan
bersama di sebuah Café.“Bissmillahirrohmanirrohiim…”ucapku
dalam hati. “Vin, aku mau bicara sesuatu sama kamu.”ucapku. “Mau bicara
apa kak kaya serius banget??”Tanya Viny yg sepertinya penasaran.
“Emmh…emmmhh….kamu ga jadi pacar aku??”ucapku dengan mantap di hadapan
Viny sambil memegang tangannya. “Emmhh…aku gak bisa kak.”ucap Viny.
“Kenapa Vin??tp ga papa lah, aku gak mau maksa kamu.”ucapku lesu. “Aku
ga bisa nolak kamu kak.”ucapnya tersenyum. “Maksudnya??kamu mau jadi
pacar aku??”ucapku sambil tersenyum bahagia. Saat itu pun kami menjadi
sepasang kekasih.1
tahun, 2 tahun, 3 tahun berlalu, kami pun masih terikat sebagai
sepasang kekasih, suka dan duka kami lalui bersama, dan kami pun sudah
lulus dari Universitas itu, aku yang lebih dulu pastinya dan aku tetap
setia menunggu kelulusan Viny, belahan jiwaku. Pada akhirnya kami pun
memutuskan untuk menikah setelah mendapatkan pekerjaan masing-masing. 6
bulan umur pernikahan kami, Viny pun sedang mengandung anak pertama
kami di bulan Ramadhan. Pada sore hari, Viny yg sedang menyiapkan
makanan untuk berbuka puasa pergi ke kamar mandi, tiba-tiba Viny pun
tergelincir, “gubrrrraaaakkk.” Viny pun terjatuh, aku yang saat itu
sedang menonton tv langsung berlari ke arah Viny. Aku pun kaget dengan
darah yg mengalir dari pahanya, aku pun membawanya ke rumah sakit.“Sepertinya
istri anda mengalami keguguran pak dan harus segera di operasi.”ucap
dokter kepadaku. “Keguguran dok??”ucapku kaget dan berkaca-kaca. “Iya
pak, kalo tidak segera, akan sangat membahayakan bagi istri bapak dan
juga anak bapak.”jelas dokter. Viny pun di operasi, dan sayangnya anak
pertama kami tidak berhasil diselamatkan karena umur janinnya yg masih
sangat muda. Aku pun sangat terpukul dan mencoba untuk bersabar dan
ikhlas.Sementara
Viny, dia masih tidak sadarkan diri karena banyak mengeluarkan darah.
Tak henti-hentinya aku berdoa supaya Viny cepat sadar. Tak terasa esok
hari sudah memasuki hari lebaran, aku pun ingin memberi hadiah kepada
Viny pada saat ia sadar nanti, aku pun membelikannya Mukena. Pada malam
Takbir, Viny pun tersadar dari tidur panjangnya. “Alhamdulillah, kamu
sudah sadar Mah.”ucapku tersenyum. “Anak kita mana Pah??”ucap Viny
dengan wajah pucatnya. Aku pun tak sanggup mengatakan yg sebenarnya
kepada Viny bahwa anak kami sudah meninggal, terpaksa aku berbohong
kepada Viny karena aku tak mau Viny shock dan drop lagi.“Anak
kita lagi di ruang bayi Mah, karena butuh perawatan kecil supaya anak
kita lebih sehat”.ucapku sambil meneteskan air mata. “Anak kita
laki-laki apa perempuan Pah?”ucap Viny lemah. “Anak kita perempuan Mah,
mirip banget sama kamu.”ucapku tersenyum. “Ini malam Takbir ya
Pah??maafin Mama ya Pah, Mama udah ga kuat lagi, ga bisa merawat anak
kita bersama-sama,”ucap Viny tersenyum sambil meneteskan air mata. “Iya
Mah, besok kita lebaran, kamu ga boleh ngomong kaya gitu, kamu pasti
sembuh dan harus sembuh ya sayang.”ucapku sambil menahan air mata.“Ini
aku beliin Mukena buat kamu shalat ied besok, kamu pasti sembuh
sayang”ucapku sambil menangis. “Makasih Pah….Pah, boleh gak aku pake
Mukena nya sekarang??”pinta Viny. “Iya Mah boleh.”aku pun memakaikannya
kpd Viny. “Pah, kamu mau kan peluk aku sambil baca Takbir bersama
aku?aku mau meninggal di pelukan kamu Pah.”pinta Viny. Sejenak aku shock
mendengar perkataan Viny tadi. Air mata ini sudah tak terbendung lagi,
aku pun memeluk Viny sambil membaca Takbir bersama. “Allaahu
akbar..Allaahu akbar..Allaahu akbar..Laa ilaa ha illallah huwallaahu
akbar..Allaahu akbar wa lillahilham..”kami pun membaca Takbir bersama.
Sesaat di pertengahan Takbir kedua, tiba-tiba Viny tak bersuara. “Mah,
ayoo Mah kita ucapkan Takbir lagi, Mah….Mah….”ucapku sambil berusaha
menyadarkan Viny. “VINNNNYYYYYYYYYYYY…………………….!!”aku pun berteriak,
seakan-akan tak percaya bahwa Viny telah meninggalkan ku. “Maafin aku
Mah, aku udah bhong tentang anak kita, sebenarnya anak kita sudah
meninggalkan kita lebih dulu, semoga kamu bahagia bersama anak kita di
alam sana.”ucapku sambil memeluk Viny dan kemudian mengecup kening nya.
“Aku sayang kamu Vin….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar